Didalam istana ayahku terdapat sebuah patung Dewi Kwan Im, dan kulihat engkau mirip patung itu, lebih elok malah." Ketika Sri Baginda masih hidup dia tak lebih dari seorang penjilat nomer satu! Dimas Imo Gantra, mari kita kembali! Irak diisolasi dan diembargo tanpa kemanusiaan, lebih dari 10 tahun! Dan barusan, PBB pun mendukung penuh Amerika."
Last Updated on 10 March 2021 by Dewi Kwan Im, atau Dewi Guan Yin Hanzi 觀音娘娘; 觀世音; Pinyin Guanyin niangniang; Guanshiyin adalah Dewi Welas Asih dan penyayang yang populer dipuja masyarakat Tiongkok dan perantauannya di dunia. Sebutan Kwan Im’ sendiri berasal dari dialek Hokkian yang umum dipergunakan mayoritas etnis Tionghoa di Indonesia. Secara harafiah, Guan 觀 artinya “melihat”, dan Yin 音 artinya “suara/mendengar”. Jadi, asal melihat atau mendengar ada yang minta tolong khususnya perempuan, Dewi ini yang selalu datang/turun menolong. Nama dari Kwan Im menurut versi ajaran Buddhisme adalah Kwan She Im Phosat Hanzi 觀世音菩薩, Pinyin Guan Shì Yin Pu Sa yang merupakan terjemahan langsung dari nama aslinya dalam bahasa Sanskerta, Avalokitesvara Bodhisattva. Sedangkan menurut versi Taoisme/Daoisme, menyebutnya sebagai Guan Yin Dashi 觀音大士, Cihang Dashi 慈航大士, atau Cihang Zhenren 慈航真人, Cihang Daoren 慈航道人. A. Perwujudan Dewi Kwan Im Versi Taoisme dan Buddhisme Tampak patung Dewi Kwan Im yang terdapat di Putuo Shan, Zhejiang, China. Dewi Kwan Im sendiri hadir dalam bentuk perwujudan perempuan muda, yang awalnya mengkhususkan untuk menolong kaum perempuan. Karena pada jaman dulu, kehidupan kaum perempuan serba terbatas, dan lebih mementingkan laki-laki. Jadi pada jaman dulu dikisahkan, mereka kaum wanita ini kadang ada halangan atau rintangan yang harus dihadapi sendiri, misalnya ketika akan melahirkan, atau dikejar hewan buas di hutan, atau tenggelam di sungai. Nah, ketika mengalami kondisi2 yang demikian, permohonan kadang hanya bisa dimohonkan/disampaikan keatas. Karena tekanan budaya paternalistik inilah, sehingga kaum perempuan dianggap memerlukan satu figur Dewi, yang dianggap bisa mengayomi dan melindungi mereka. Adapun ciri2nya digambarkan divisualisasikan sebagai seorang perempuan, yang umurnya masih muda sekitar 30-an, dan di dahinya tidak terdapat titik merahnya. Versi lain mengatakan, bahwa Dewi Kwan Im sendiri asalnya/awalnya digambarkan berwujud laki-laki, yang berasal dari India. Penyebaran dan pengaruhnya mulai terasa di daratan Tiongkok pada awal masa Dinasti Tang 618-907. Versi ini banyak dipengaruhi oleh figur Wu Zetian 武則天; 624-705, Kaisar wanita yang beragama Buddha kala itu. Namun pada awal Dinasti Song 960-1279, sekitar abad ke-11, beberapa dari pengikut/umat melihat-Nya sebagai sosok wanita, yang kemudian mulai digambarkan oleh para seniman pelukis dan pembuat patung. Perwujudan Kwan Im sebagai sosok wanita lebih jelas pada masa Dinasti Yuan 1206-1368. Sejak masa Dinasti Ming 1368-1644, atau sekitar abad ke-15, Dewi Kwan Im secara menyeluruh perwujudannya dikenal sebagai seorang wanita. Berikut visualisasi/penggambaran Dewi Kwan Im versi Daoisme, yang disebut Guanyin Dashi, atau Zihang Daoren. Tampak sosok perempuan yang lebih muda, tanpa titik merah di dahinya. Adapula yang memvisualkan lukisan Dewi Kwan Im, yang membawa senjata pedang dan menggenggam tongkat. Disini jelas, bahwa tokoh Guan Yin versi Buddhisme disebutkan bernama Avalokitesvara Bodhisattva yang dikatakan dari India; sementara tokoh Guanyin Niangniang versi Taoisme adalah figur yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat Tiongkok ketika itu. Masyarakat Tiongkok pada jaman dulu memeluk kepercayaan rakyat Chinese folk religion, menyebut perempuan dengan sebutan Niangniang 娘娘. Perbedaan lainnya adalah, Avalokitesvara Bodhisattva memiliki tempat suci di gunung Potalaka, Tibet, sedangkan Kwan Im Niangniang memiliki tempat suci di Pulau Putuo Shan, Kepulauan Zhou Shan, Propinsi Zhejiang Tiongkok. B. Legenda Dewi Kwan Im yang terkenal versi Buddhisme Banyak cerita mengenai asal-usul tentang Dewi Kwan Im di masyarakat Tiongkok. Salah satu yang paling terkenal adalah cerita tentang Legenda Putri Miao Shan 妙善. Menurut cerita tersebut, Putri Miao Shan dilahirkan pada masa dinasti Zhou Timur 770-256 SM, yang merupakan anak dari Raja Miao Zhuang 妙莊 penguasa Negeri Xing Lin pada akhir masa Dinasti Zhou abad 3 SM. Singkatnya, berbagai cara diusahakan oleh Raja Miao Zhuang agar puterinya mau kembali ke istana dan menikah, namun Puteri Miao Shan tetap bersiteguh dengan pendiriannya. Akhirnya suatu ketika, Raja Miao Zhuang habis kesabarannya dan memerintahkan prajurit istana untuk menangkap dan menghukum mati sang puteri. Setelah kematiannya, arwah Puteri Miao Shan mengelilingi neraka. Karena melihat penderitaan makhluk2 yang ada di neraka, Puteri Miao Shan berdoa dengan tulus agar mereka berbahagia. Secara ajaib, doa yang diucapkan dengan penuh welas asih, tulus dan suci mengubah suasana neraka menjadi seperti surga. Penguasa dunia akhirat, Yan Luo Wang Hanzi 阎罗王; Hokkian Giam Lo Ong, menjadi bingung sekali. Akhirnya arwah Puteri Miao Shan diperintahkan untuk kembali ke badan kasarnya. Begitu bangkit dari kematiannya, Buddha Amitabha muncul di hadapan Puteri Miao Shan dan memberikan Buah Persik Dewa untuk dimakannya. Dengan memakan buah persik tersebut, sang Puteri tidak lagi mengalami rasa lapar, berubah menjadi tua, dan mengalami kematian. Buddha Amitabha lalu menganjurkan agar Puteri Miao Shan berlatih mencapai kesempurnaan di gunung Pu Tuo. Puteri Miao Shan pun mengikutinya, pergi ke gunung Pu Tuo dengan diantar seekor harimau jelmaan dari Dewa Bumi. Mengenai jalan cerita lengkapnya/selanjutnya, silahkan pembaca cari lewat mesin pencari karena artikel ini bukan berfokus pada riwayatNya. C. Beberapa perwujudan dari Dewi Kwan Im yang paling terkenal adalah Ciri perwujudan Dewi Kwan Im ini seolah telah membaur di masyarakat. Tampak lukisan Dewi Kwan Im yang berciri Buddhist, namun dinamai Cihang Daoren 慈航道人. 1 Dewi Kwan Im yang berdiri menyeberangi samudera. 2 Dewi Kwan Im yang menyeberangi samudera, sambil berdiri di atas seekor Naga. 3 Dewi Kwan Im yang duduk bersila dengan Tangan Seribu divisualisasikan sambil memegang aneka macam senjata. 4 Dewi Kwan Im yang berjubah putih, dengan membawa botol suci & dahan/batang Yang Liu divisualisasikan dalam posisi berdiri atau duduk bersila. 5 Dewi Kwan Im yang berdiri sambil membawa anak gadis. 6 Dewi Kwan Im yang berdiri diatas batu karang. Walaupun memiliki berbagai macam bentuk rupa perwujudan, umumnya Dewi Kwan Im ditampilkan sebagai sosok seorang wanita cantik yang keibuan¹ berusia 40-an tahun, dengan wajah penuh keanggunan. D. Terdapat 3 hari besar untuk memperingati/menghormati Dewi Welas Asih ini, yaitu pada 1. Tanggal 19 bulan 2 Imlek adalah hari kelahiran Nya. 2. Tanggal 19 bulan 6 Imlek adalah hari mencapai kesempurnaan. 3. Tanggal 19 bulan 9 Imlek adalah hari meninggalkan raganya. Pada hari2 ini, umat yang merasa pernah memperoleh pertolongan Guan Yin umumnya akan datang memenuhi kelenteng Guan Yin, membawa barang persembahan, melepaskan burung dan atau hewan lain, melakukan pantangan makan bernyawa ciacay, dan melaksanakan perbuatan amal/kegiatan sosial lainnya, seperti berkunjung ke rumah jompo, rumah penampungan anak yatim dan cacat, dsb. E. 20 Ajaran Welas Asih Dewi Kwan Im Video 20 Ajaran Welas Asih Dewi Kwan Im 1. Jika orang lain membuatmu susah, anggaplah itu tumpukan rejeki. 2. Mulai hari ini belajarlah menyenangkan hati orang lain. 3. Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dengan suatu tujuan, itulah bahagia. 4. Lari dan berlarilah untuk mengejar hari esok. 5. Setiap hari kamu sudah harus merasa puas dengan apa yang kamu miliki saat ini. 6. Setiapkali ada orang memberimu 1 kebaikan, kamu harus mengembalikannya 10x lipat. 7. Nilailah kebaikan orang lain kepadamu, tetapi hapuskanlah jasa yang pernah kamu berikan pada orang lain. 8. Dalam keadaan benar kamu difitnah, dipersalahkan dan dihukum, maka kamu akan mendapatkan pahala. 9. Dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan, itu merupakan hukuman. 10. Orang yang benar kita bela tetapi yang salah kita beri nasihat. 11. Jika perbuatan kamu benar, kamu difitnah dan dipersalahkan, tapi kamu menerimanya, maka akan datang kepadamu rezeki yang berlimpah-ruah. 12. Jangan selalu melihat / mengecam kesalahan orang lain, tetapi selalu melihat diri sendiri itulah kebenaran. 13. Orang yang baik diajak bergaul, tetapi yang jahat dikasihani. 14. Kalau wajahmu senyum hatimu senang, pasti kamu akan aku terima. 15. 2 orang saling mengakui kesalahan masing2, maka 2 orang itu akan bersahabat sepanjang masa. 16. Saling salah menyalahkan, maka akan mengakibatkan putus hubungan. 17. Kalau kamu rela dan tulus menolong orang yang dalam keadaan susah, maka jangan sampai diketahui bahwa kamu sebagai penolongnya. 18. Jangan membicarakan sedikitpun kejelekan orang lain dibelakangnya, sebab kamu akan dinilai jelek oleh si pendengar. 19. Kalau kamu mengetahui seseorang berbuat salah, maka tegurlah langsung dengan kata2 yang lemah lembut hingga orang itu insaf. 20. Doa dan sembah sujudmu akan aku terima, apabila kamu bisa sabar dan menuruti jalan Ku. Catatan¹ Terdapat perbedaan pada visualisasi ciri fisik dari Dewi Kwan Im, yang dibedakan menurut versi Buddhisme dan versi Taoisme, Pada versi Taoisme, Dewi Kwan Im divisualisasikan berusia 20-an atau 30-an tahun lebih muda dari versi Buddhisme. Perbedaan lainnya adalah keberadaan tanda titik merah yang terdapat pada bagian tengah dahi. Post navigation
DewiKwan Im. - Avalokita (Koan / Guan / Koan Si / Guan Shi), berarti melihat ke bawah, mendengarkan ke bawah. Bawah disini bermakna ke dunia, yang merupakan suatu alam (lokita). - Isvara (Im / Yin), berarti suara. Yang dimaksud adalah suara dari makhluk-makhluk yang menjerit atas penderitaan yang dialaminya.
Kwan Im Pu Sa bersama dengan Shancai dilukiskan dalam lukisan tradisional ChinaTerdapat beberapa legenda lainnya terkait tentang asal usul Dewi Kwan Im. Dalam kitab Hong Sin Yan Gi / Hong Sin Phang / Fengshenbang 封神榜 atau disebut juga Fengshen Yanyi 封神演義 Roman penganugrahan dewa disebutkan bahwa sebelum ia dikenal dengan sebagai Dewi Kwan Im, ia dikenal dengan nama Chu Hang / Cihang . Ia merupakan salah satu murid 12 murid dari Yuanshi Tianzun 元始天尊. Buku tersebut ditulis oleh Xu Zhonglin 許仲琳 1560-1630 pada masa dinasti ShanKisah Putri Miao Shan sebagai Guanyin menarik minat masyarakat. Xiangshan Baojuan 香山寶卷[4] Gulungan Mustika Gunung Harum menceritakan Guanyin Pusa bermanifestasi menjadi Putri Miao Shan 妙善, putri ke tiga dari Raja Miao Zhuang 妙莊. Cerita Xiangshan Baojuan bermuasal dari vihara Xiangshan si 香山寺 di Ruzhou 汝州. Vihara itu adalah tempat pemujaan Guanyin dan biksu kepala vihara bernama Huaizou 懷晝 memberikan tulisan kisah Putri Miao Shan pada pejabat kota Ruzhou, Jiang Ziqi. 蔣之奇 1031-1104 pada masa dinasti Song utara 960-1127 . Dari situlah legenda Guanyin sebagi putri Miaoshan meluas dan isinya serupa. Jika melihat isi kisah Putri Miao Shan, terasa nuansa kepercayaan yang amat kental dan juga unsur Buddhisme, Taoisme dan Ruisme Confuciusme .Isi cerita Miao Shan menjadi Kwan Im yang umum adalah sebagai berikut Dewi Kwan Im dilahirkan pada masa dinasti Zhou Timur 770-256 BCE pada periode "peperangan antar negara" 戰國 ( 403-221 BCE . Menurut legenda Puteri Miao Shan, anak dari Raja Miao Zhuang 妙莊 / Biao Cong / Biao Cuang Penguasa Negeri Xing Lin Hin Lim, kira-kira pada akhir Dinasti Zhou pada abad III bahwa Raja Miao Zhuang sangat mendambakan seorang anak lelaki, tetapi yang dimilikinya hanyalah tiga orang puteri. Puteri tertua bernama Miao Shu Biao Yuan, yang kedua bernama Miao Yin Biao In dan yang bungsu bernama Miao Shan Biao Shan.Setelah ketiga puteri tersebut menginjak dewasa, Raja mencarikan jodoh bagi mereka. Puteri pertama memilih jodoh seorang pejabat sipil, yang kedua memilih seorang jendral perang sedangkan Puteri Miao Shan tidak berniat untuk menikah. Ia malah meninggalkan istana dan memilih menjadi Biksuni di Klenteng Bai Que Si Tay Hiang Shan.Kematian dan di alam bakaBerbagai cara diusahakan oleh Raja Miao Zhuang agar puterinya mau kembali dan menikah, namun Puteri Miao Shan tetap bersiteguh dalam pendirianNya. Pada suatu ketika, Raja Miao Zhuang habis kesabarannya dan memerintahkan para prajurit untuk menangkap dan menghukum mati sang kematianNya, arwah Puteri Miao Shan mengelilingi neraka. Karena melihat penderitaan makhluk-makhluk yang ada di neraka, Puteri Miao Shan berdoa dengan tulus agar mereka berbahagia. Secara ajaib, doa yang diucapkan dengan penuh welas asih, tulus dan suci mengubah suasana neraka menjadi seperti Akherat, Yan Luo Wang, menjadi bingung sekali. Akhirnya arwah Puteri Miao Shan diperintahkan untuk kembali ke badan kasarNya. Begitu bangkit dari kematianNya, Buddha Amitabha muncul di hadapan Puteri Miao Shan dan memberikan Buah Persik Dewa. Akibat makan buah tersebut, sang Puteri tidak lagi mengalami rasa lapar, ke-tuaan dan kematian. Buddha Amitabha lalu menganjurkan Puteri Miao Shan agar berlatih kesempurnaan di gunung Pu Tuo, dan Puteri Miao Shan-pun pergi ke gunung Pu Tuo dengan diantar seekor harimau jelmaan dari Dewa raja9 Sembilan tahun berlalu, suatu ketika Raja Miao Zhuang menderita sakit parah. Berbagai tabib termasyur dan obat telah dicoba, namun semuanya gagal. Puteri Miao Shan yang mendengar kabar tersebut, lalu menyamar menjadi seorang Pendeta tua dan datang menjenguk. Namun terlambat, sang Raja telah kesaktianNya, Puteri Miao Shan melihat bahwa arwah ayahNya dibawa ke neraka, dan mengalami siksaan yang hebat. Karena rasa bhaktiNya yang tinggi, Puteri Miao Shan pergi ke neraka untuk menolong. Pada saat akan menolong ayahNya untuk melewati gerbang dunia akherat, Puteri Miao Shan dan ayahNya diserbu setan-setan kelaparan. Agar mereka dapat melewati setan-setan kelaparan itu, Puteri Miao Shan memotong tangan untuk dijadikan santapan setan-setan hidup kembali, Raja Miao Zhuang menyadari bahwa bhakti ketiga putrinya sangat luar biasa. Akhirnya sang Raja menjadi sadar dan mengundurkan diri dari pemerintahan serta bersama-sama dengan keluarganya pergi ke gunung Xiang Shan untuk bertobat dan mengikuti jalan Buddha. Rakyat yang mendengar bhakti Puteri Miao Shan hingga rela mengorbankan tanganNya menjadi sangat terharu. Berbondong-bondong mereka membuat tangan palsu untuk Puteri Miao O Mi To Hud yang melihat ketulusan rakyat, merangkum semua tangan palsu tersebut dan mengubahNya menjadi suatu bentuk kesaktian serta memberikannya kepada Puteri Miao Shan. Lalu Ji Lay Hud memberiNya gelar Qian Shou Qian Yan Jiu Ku Jiu Nan Wu Shang Shi Guan Shi Yin Phu Sa, yang artinya Bodhisatva Kwan Im Penolong Kesukaran Yang Bertangan Dan Bermata Seribu Yang Tiada seribuDalam kisah lain disebutkan bahwa pada saat Kwan Im Phu Sa diganggu oleh ribuan setan, iblis dan siluman, Kwan Im menggunakan kesaktianNya untuk melawan mereka. Ia berubah wujud menjadi Kwan Im Bertangan dan Bermata Seribu, dimana masing-masing tangan memegang senjata Dewa yang berbeda Kwan Im Lengan Seribu ini juga memiliki versi yang berbeda, di antaranya adalah pada saat Puteri Miao Shan sedang bermeditasi dan merenungkan penderitaan umat manusia, tiba-tiba kepalanya pecah berkeping-keping. Buddha O Mi To Hud Amitabha yang mengetahui hal itu segera menolong dan memberikan "Seribu Tangan dan Seribu Mata", sehingga Kwan Im dapat mengawasi dan memberikan pertolongan lebih banyak kepada legenda Puteri Miao Shan, disebutkan bahwa kakak-kakak Miao Shan bertobat dan mencapai kesempurnaan, lalu mereka diangkat sebagai Pho Sat oleh Giok Hong Siang Te. Puteri Miao Shu diangkat sebagai Bun Cu Pho Sat Wen Shu Phu Sa dan Puteri Miao Yin sebagai Po Hian Pho Sat Pu Xian Phu Sa.PelantikanPatung Guan Yin di Klenteng Sanggar Agung, juga bahwa pada saat pelantikan Puteri Miao Shan menjadi Pho Sat, Puteri Miao Shan diberi 2 dua orang pembantu, yakni Long Ni dan Shan Cai. Konon, Long Ni diberi gelar Giok Li Yu Ni atau "Gadis Kumala" dan Shan Cai bergelar Kim Tong Jin Tong atau "Jejaka Emas" mulanya, Long Ni adalah cucu dari Raja Naga Liong Ong, yang diberi tugas untuk menyerahkan mutiara ajaib kepada Kwan Im, sebagai rasa terima kasih dari Liong Ong karena telah menolong puterinya. Namun ternyata Long Ni justru ingin menjadi murid Kwan Im dan mengabdi untuk Shan Cai ada 2 dua versi legenda. Versi pertama berdasarkan legenda Puteri Miao Shan yang menceritakan bahwa Shan Cai adalah pemuda yatim piatu yang ingin belajar ajaran Buddha. Ia ditemukan oleh To Te Kong dan diserahkan kepada Kwan Im untuk dididik. Versi lain dalam cerita Se Yu Ki Xi You Ji menyebutkan bahwa Shan Cai adalah putera siluman kerbau Gu Mo Ong Niu Mo Wang dengan Lo Sat Li Luo Sa Ni. Nama asliNya adalah Ang Hay Jie Hong Hai Erl atau si Anak Merah. Karena kenakalan dan kesaktian Ang Hay Jie, Sang Kera Sakti Sun Go Kong / Sun Wu Kong meminta bantuan kepada Kwan Im Pho Sat untuk Ang Hay Jie berhasil ditaklukkan oleh Kwan Im Pho sat dan diangkat menjadi muridNya dengan panggilan Shan Cai. Dalam hal ini, banyak orang yang salah mengerti dan menganggap bahwa salah 1 satu pengawal Kwan Im Po Sat adalah Lie Lo Cia Li Ne Zha, yang penampilanNya memang mirip dengan Ang Hay Jie. Secara khusus terdapat perbedaan di antara keduaNya, Lie Lo Cia menggunakan senjata roda api di kakiNya, sedangkan Ang Hay Jie menggunakan semburan api dari mulutnya. Lie Lo Cia adalah anak dari Lie King dan Ang Hay Jie adalah anak dari Gu Mo Ong.
VioletFlame Reiki dikembangkan oleh Ivy Moore dari hasil pertemuannya melalui meditasi dengan Dewi Kuan Im yang memberikan inisiasi Violet Flame padanya.Energi Violet maka ia bertawakkal kepada Alloh Ta'ala dan meminta pertolongan kepa­da-Nya untuk mendapatkan kebaikan dan kese­lamatan serta menolak segala bentuk kejahatan dan PatungDewi Kwan In: semua patung yang ada di Vihara bukanlah objek pemujaan, termasuk patung Dewi Kwan Im yaitu Dewi welas asih atau bisa disebut pembawa ajaran welas asih. Welas asih sendiri mempunyai pengertian sumber energi yang sangat kuat, pengertian welas asih ini selalu bertolak belakang atau berseberangan Category Doa-doa Hits: 75508 Tata cara doa khusus (secara lengkap) untuk memohon pertolongan dan kegaiban Kwan She Im Po Sat : Membersihkan diri, minimal mencuci tangan dan berkumur. Menghadap altar yang dipuja : wensin, n yalakan hio / dupa. Dengan tangan memegang hio / dupa berdiri di atas lutut, kemudian namaskara / pai kui (3x).
HanyaKwan Yin yang masih bertahan sendirian di dalam kamar, berdoa dengan sungguh-sungguh memohon pertolongan. Tiba-tiba angin sepoi-sepoi bertiup dari hutan sekitar biara. Awan hitam berkumpul di atas langit dan meskinpun saat itu adalah musim kemarau, hujan turun membasahi api. Dalam 5 menit api telah padam dan biara selamat dari api.
Selainitu, menurut Kitab Suci Kwan Im Tek Too yang disusun oleh Chiang Cuen, Dewi Kwan Im dilahirkan pada zaman Kerajaan Ciu / Cian Kok pada tahun 403-221 SM terkait dengan legenda Puteri Miao Shan, anak dari Raja Miao Zhuang / Biao Cong / Biao Cuang Penguasa Negeri Xing Lin (Hin Lim), kira-kira pada akhir Dinasti Zhou di abad III SM.

Makatimbullah desas-desus di sana-sini bahwa Kwan Im Pouwsat (Dewi Kwan Im) telah turun ke dunia memberi pertolongan kepada orang-orang miskin yang sedang menderita sengsara.. Setelah tinggal di dalam goa batu karang itu sepekan lamanya, akhirnya kesehatan Lin Lin sudah pulih kembali seperti sedia kala.

BuddhaO Mi To Hud (Amitabha) yang mengetahui hal itu segera menolong dan memberikan "Seribu Tangan dan Seribu Mata", sehingga Kwan Im dapat mengawasi dan memberikan pertolongan lebih banyak kepada manusia.
.
  • 959jahv42v.pages.dev/141
  • 959jahv42v.pages.dev/110
  • 959jahv42v.pages.dev/348
  • 959jahv42v.pages.dev/70
  • 959jahv42v.pages.dev/312
  • 959jahv42v.pages.dev/85
  • 959jahv42v.pages.dev/306
  • 959jahv42v.pages.dev/281
  • doa meminta pertolongan dewi kwan im