403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID P25QUhDRz7pLxIeZL7tY68z7fXtESTi6ORhkE_YM5xltAUPJnW1mAg==
1 Selalu Jaga kesehatan Menjaga Kesehatan Menjaga kesehatan tubuh selama bulan puasa merupakan hal penting yang tak bisa diabaikan, terutama untuk yang memiliki aktivitas harian yang cukup padat. Berpuasa seringkali membuat tubuh terasa lemas, dehidrasi, dan bahkan sulit berkonsentrasi. Di bulan puasa ini, Allah Swt menguji ketenangan hati batin umat manusia di seluruh penjuru dunia, yaitu ujian melawan hawa nafsu dari segala macam godaan yang muncul. Puasa pun disebut-sebut sebagai terapi spritual karena godaannya amat tinggi. Puasa menguji daya tahan iman, kesabaran, dan keikhlasan manusia dalam menunaikan rukun Islam ketiga. Setiap umat adalah manusia yang lahir dari bani Adam hendak mendekatkan diri kepada Allah taqarrub ilallah dengan menunaikan perintahnya dan menjauhi larangannya. Allah telah menciptakan manusia yang tujuannya adalah untuk menyembah illa liya’ budun dan mematuhi instruksi apa yang menjadi ketentuan syariat dalam beriman, berislam, dan berihsan. Oleh karena itu, Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumiddin 1986 menuturkan hadis bahwa Nabi Saw bersabda “Banyaklah orang yang berpuasa, yang tidak ada baginya daripada puasanya itu, selain lapar dan haus." HR. an-Nasai dan Ibnu Majah. Artinya, secara batiniah dan lahiriah manusia sedang diuji agar mampu mengendalikan hasrat dan juga Hikmah Ramadhan Statistik Ketakwaan Puasa Umat Islam yang menjalani ibadah puasa telah dihadapkan dengan pelbagai jenis tantangan dalam menuju kehidupan sufi guna menjaga hubungan manusia dengan Allah dan hubungan sesama manusia hablum minallah wa hablum minannas. Tak heran, manusia yang sedang berpuasa selalu mendapatkan ujian berat yang menggoda imunitas keimanannya. Imunitas iman yang kuat menghadapi gangguan belum tentu menjadi manusia yang paling sempurna selama tidak mampu melawan hasrat hawa nafsu. Sebab, puasa merupakan wahana latihan jasmani menuju penyucian rohani. Tentu untuk menyucikan fitrah ini harus protektif, agar dapat menahan diri dari makan, minum, dan hubungan diri Ibadah puasa akan tetap terjaga dari pesona godaan yang menghantui manusia. Allah sengaja menghadirkan godaan semata-mata bukan karena hendak menghinakan makhluknya, tetapi dalam rangka mengangkat derajatnya, agar menjadi manusia yang sempurna dan mulia di muka bumi ini. Maka, imunitas ini menjadi pagar manusia supaya tidak lemah imannya. Pada praktiknya, imunitas diri berupa keikhlasan, kesabaran, dan lain sebagainya. Semua itu harus didasarkan kepada niat dan tujuan untuk menjadi manusia yang rendah hati, terpuji, dan bertawakal. Di sisi lain, istikamah menaati perintah Allah sebagai teladan manusia yang etis dan bermoral, sehingga Islam mengajarkan umatnya untuk berbuat amal saleh amali. Puasa dalam ilmu tasawuf punya makna tersendiri, terutama bagi manusia yang berikhtiar ingin lebih dekat, dan memahami lebih jauh apa itu esensi syariat, termasuk mengapa puasa menjadi bulan yang dirindukan oleh umat Islam. Secara hakikat, puasa adalah perjalanan dunia sufi tanpa disadari bahwa manusia memupuk kekuatan untuk menjadikannya sabar. Firman Allah Swt dalam Al Qur’an, innallaha ma’as shabirin. Artinya “Sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar." Oleh karenanya, sabar merupakan cara efektif dalam menyucikan dimensi jasmani dan rohani. Terutama, mengontrol hawa nafsu dari pandangan yang maksiat, dan melarikan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. .