Berikut ini ada contoh fi’il, fa’il dan maf’ul dalam Al-Qur’an dengan sedikit penjelasan. Perlu diingat! Yang berwarna hitam adalah fi’il, biru adalah fa’il, dan merah adalah maf’ul. Dikecualikan bila fa’il atau maf’ut berbentuk isim dhamir, maka akan digabungkan dengan fi’ilnya.الإعراب هو تغيير أواخر الكلم لإختلاف العوامل الداخلة عليها. I’rob adalah perubahan akhir kalimah disebabkan oleh berbagai ‘amil (faktor penyebab perubahan). Adapun kalimah isim yang mengalami perubahan dinamakan mu’rob, dan kalimah yang tidak mengalami perubahan dinamakan mabni. Contoh Artinya: Saya bangun bersamaan dengan terbitnya matahari. Aku datang bersamaan dengan mobil. Syarat menjadi maf’ul maah adalah sebagai berikut: Pertama: Sebelum maf’ul ma’ah tersebut berupa jumlah. Tidak bisa menjadi maf’ul ma’ah apabila sebelumnya bukan merupakan jumlah mufidah. Contoh: Syarat-Syarat Hal. Untuk membuat hal dalam bahasa arab, harus memperhatikan syarat-syaratnya, yaitu sebagai berikut ini: 1. Hal harus berupa isim nakirah. Perhatikan contoh diatas yang berwarna merah (مَشِيًا). Ia merupakan berbentuk nakirah. Untuk lebih jelasnya, baca artikel saya tentang isim makrifat dan nakirah. 2.
Meskipun ada ciri-ciri ini, beberapa kalimah isim mungkin tidak dapat diidentifikasi hanya dari tanda-tandanya, dan beberapa jenis isim seperti isim maushul, isim isyarah, dan isim dhomir perlu dihafalkan. Pembagian Isim dan Contohnya. Kalimah isim dalam bahasa Arab dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristik berikut: 1.
Faidah Maa ke-5 adalah sebagi maushul. Artinya مَا berlaku isim maushul. Sebagaimana kaidah isim maushul, maka ia membutuhkan shilah dan ‘aid. Dalam fungsi ini, مَا bisa digunakan untuk sesuatu yang berakal dan yang tidak berakal. 1. Contoh isim maushul untuk sesuatu yang tidak berakal atau ghoiru aqil dalam al-Qur’an Surah an-Nahl